Bisnis.com, JAKARTA—Potensi penurunan suku bunga acuan ke depan, strategi diversifikasi produk, hingga tingginya permintaan segmen pengguna akhir (end user) dapat menjadi katalis positif saham properti untuk dikoleksi pada tahun ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham-saham properti cenderung lesu sepanjang semester I/2025. Per Senin (30/6/2025), Indeks Properti & Real Estate (IDXPROP) yang mencakup 91 saham turun 4,28% secara year-to-date (YtD) ke level 724,16, lebih rendah dari IHSG yang terkoreksi 2,15% secara YtD.